#AAM
Ketua KPK Abraham Samad akhirnya mengumumkan tersangka baru dalam dugaan kasus tindak pidana korupsi pada proyek Hambalang. Tersangka baru yang diumumkan adalah kuasa penguna anggaran pada Kemenpora. Pengumuman ini tentu saja tidak mengejutkan publik karena nama AAM kerap disebut-sebut oleh Nazaruddin tersangka mega korupsi yang sempat lari ke luar negeri namun akhirnya ‘menyerahkan diri’ dan bernyanyi. Satu persatu nama yang disebut-sebut oleh Nazar kemudian ditetapkan sebagai tersangka.
AAM selain ditetapkan sebagai tersangka, juga dicekal sehingga tidak bisa bepergian ke luar negeri meski untuk urusan yang berkaitan dengan jabatannya sebagai menteri.
Tidak seperti pejabat-pejabat kebanyakan yang harus di dorong-dorong untuk mundur dari jabatannya ketika terkena perkara, AAM mengambil langkah sigap tanpa ribut kanan-kiri, mengundurkan diri dari jabatan menteri dan juga kepengurusan di partainya.
Langkah yang biasa, tapi karena langka maka apa yang dilakukan oleh AAM layak untuk diacungi jempol. Langkah yang semoga nanti diikuti oleh pejabat-pejabat lain andai nantinya terkena masalah. Dengan ditetapkannya seseorang sebagai tersangka maka tak berlaku lagi ‘prasangka tidak bersalah’. Seseorang ditetapkan menjadi tersangka karena penegak hukum telah mempunyai bukti yang cukup berkaitan dengan laku pelanggaran hukum.
Tugas seorang tersangka adalah mengikuti proses hukum selanjutnya dan membuktikan dirinya tidak bersalah atau kesalahannya tidak seberat sebagaimana disangkakan oleh penegak hukum.
Langkah cepat AAM untuk mundur dari jabatan yang diakibatkan oleh sangkaan laku yang tidak baik adalah sebuah kebaikan. Kebaikan karena dengan mundurnya AAM dari jabatannya maka dia tidak membuat orang-orang di lingkungan kerjanya menjadi tidak enak, serba salah dan ikut menanggung kesulitan. Demikian juga dengan partainya, dengan mundur dari kepengurusan maka partai sekurang-kurangnya tidak ikut terbawa-bawa, kecuali nanti terbukti lain.
Seingat saya di Kalimantan Timur, ada seorang petinggi yang telah dinyatakan sebagai tersangka oleh penegak hukum, namun tetap saja menjalankan kepemimpinannya seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Aneh bin ajaib jika penetapan tersangka lagak lakunya seperti anak kecil yang membuat kesalahan, yaitu hanya diam-diam saja dengan harapan orang lain lupa, atau bahkan yang menetapkannya juga ikut-ikutan lupa.
Para tersangka diluar yang ditetapkan oleh KPK nampaknya banyak saja yang anteng-anteng, seolah tak terjadi apa-apa. Dan di Kalimantan Timur bukan hanya satu dua orang saja. Mereka yang sudah ditetapkan sebagai tersangka masih saja menjalankan tugasnya, bahkan berteriak-teriak mengajak orang lain untuk memberantas korupsi, tak malu-malu memamerkan dan menyatakan dirinya sebagai orang yang berintegritas. Padahal status tersangka dengan dugaan korupsi sekurang-kurangnya menjadi tanda awal bahwa integritasnya bermasalah.
Para pengacara tersangka, biasanya dalam berbagai wawancara meminta penegak hukum untuk bergerak cepat agar sang tersangka beroleh status yang jelas, entah kemudian bebas karena tak terbukti bersalah, atau kemudian divonis dengan hukuman tertentu. Intinya antara penetapan tersangka dan keputusan atas status itu tidak berlarat-larat sehingga seorang mempunyai kepastian status atas dirinya.
Berkaca pada itu maka ‘kebebalan’ setingkat apa yang dipunyai oleh seseorang yang telah berstatus tersangka namun tetap tenang-tenang saja menjalankan tugas publiknya.
Tersangka adalah sebuah status hukum dimana dihadapan hukum seseorang tengah diduga bersalah atas tindak tertentu, status itu bisa berubah atau berlanjut tergantung pada persidangan.
Status tersangka yang berlarat-larat menunjukkan adanya persoalan pada institusi penegak hukum kita. Bisa jadi para punggawanya mengidap penyakit lupa yang akut atau bisa jadi juga mereka bisa diatur untuk terus menahan berkas agar tidak beranjak ke langkah selanjutnya. Berkas dibiarkan berjamur di kolong meja sambil diam-diam berharap masyarakat dan penegak hukum lainnya lupa, sehingga kasus yang disangkakan menguap jauh.
Maka kembali ke AAM yang saya kenal lewat senyum dan kumisnya. Raut mukanya yang ramah tak cocok andai memerankan diri sebagai ksatria yang gagah berani dalam pertunjukkan ketoprak. Namun di balik senyum yang kerap menebar itu ternyata AAM tidak cenggar-cenggir ketika dirinya dinyatakan sebagai tersangka. Di luar dugaan dan kebiasaan para pejabat yang bebal, AAM mengambil langkah ksatria, dengan gagah berani mundur dari segala jabatan di lembaga pemerintahan dan partainya. Ini adalah perilaku yang tahu diri, status tersangka pasti akan memberatkan dirinya, sehingga tak mungkin dia akan mengurus tanggungjawab lain dengan baik.
Saya tidak akan memuji AAM, karena melakukan tindakan yang terpuji atas sesuatu sangkaan akibat tindakan yang tidak ‘terpuji’. Namun bolehlah saya berharap apa yang dilakukan oleh AAM, semoga diikuti oleh para pejabat segera setelah ditetapkan sebagai tersangka. Jika tidak maka sesungguhnya pejabat yang tersangka tak lebih dari sekedar penjahat yang tengah menjalankan tugas dan tanggungjawab serta wewenang yang diberikan oleh negara.
Pondok Wiraguna, 9 Desember 2012
@yustinus_esha
Orang boleh pandai setinggi langit, namun kalau tidak menulis maka akan hilang dalam masyarakat dan dari sejarah (Pram)
Pages
Label:
Kolom
Kontemplasi : HASTAG (11)
Borneo Menulis
Minggu, 09 Desember 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.
Cari Blog Ini
Sekolah dan Bengkel Menulis Naladwipa
Merupakan hasil kerjasama Naladwipa Institute, Komisi Kepemudaan Keuskupan Agung Samarinda dan Desantara Foundation. Kegiatan ini diikuti oleh anak-anak muda untuk mengasah wawasan, kepekaan dan ketajaman untuk melihat apa yang terjadi di kesekitarannya.
Menulis Adalah Panggilan Jiwa
Blog ini merupakan wahana bagi peserta sekolah menulis Naladwipa dan Komkep Kasri untuk mempublikasikan tulisannya. Namun tetap terbuka bagi siapapun yang hendak mengirimkan tulisan juga. Silahkan masukkan tulisan ke badan email dan kirim ke borneo.menulis@gmail.com
Tulisan akan ditata sedemikian rupa tanpa merubah isi dan subtansinya.
Tulisan akan ditata sedemikian rupa tanpa merubah isi dan subtansinya.
Popular Posts
-
Antara Antri IPAD dan Bensin Ketika masih duduk di bangku sekolah, libur kenaikan kelas adalah sebuah kegembiraan yang tidak terkira. Sebu...
-
Daun-daun masih basah, karena tadi sore hujan baru usai menyirami kampung yang berada di tepi sungai Kelian. Kini malam berganti terang pur...
-
Hujan rintik-rintik ditemani senja sedang merayap meraih malam di saat saya memasuki pintu gerbang desa Kutai Lama Kecamatan Anggana Kutai ...
-
Masihkan orang berpikir bahwa tato adalah penanda bagi mahkluk yang cenderung kriminal dan tindik (piercing) adalah peradaban massa silam?. ...
-
Berita merupakan produk aktivitas jurnalistik atas dasar informasi yang berdasar pada fakta. Jika sang jurnalis hadir atau berada dalam sebu...
-
Empat bulan lalu Ardi bersama keluarganya pindah rumah, ke tempat tinggal yang kini adalah miliknya sendiri. Bertahun-tahun Ardi, Esta istr...
-
Media memegang peran penting dalam dinamika sosio kultural di masyarakat. Di tengah iklim yang menindas, media bisa menjadi corong dari peng...
-
Resep apa yang digunakan oleh seseorang sehingga mampu melahirkan tulisan yang menawan. Sederhana saja, ramuan jitu dalam menulis hanya satu...
-
Istilah LSM sebenarnya contradictio in terminis atau korupsi makna. Sebagai sebuah institusi yang dinamai dengan Lembaga Swadaya Masyarakat...
-
Kemacetan tak lagi milik kota-kota metropolitan macam Jakarta, Bandung, Surabaya atau Medan. Pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor yang kin...
Ayo Menulis
Jika anda percaya bahwa kata-kata mampu menggerakkan perubahan maka mulailah menulis. Semua pantas ditulis dan perlu untuk dibagikan.
Daftar Link
Partisipan
Arsip Blog
- 06/26 - 07/03 (3)
- 07/03 - 07/10 (3)
- 07/10 - 07/17 (6)
- 07/17 - 07/24 (6)
- 07/24 - 07/31 (12)
- 07/31 - 08/07 (3)
- 08/14 - 08/21 (2)
- 08/28 - 09/04 (2)
- 09/04 - 09/11 (3)
- 10/02 - 10/09 (11)
- 09/02 - 09/09 (10)
- 09/09 - 09/16 (4)
- 09/16 - 09/23 (12)
- 09/23 - 09/30 (8)
- 09/30 - 10/07 (12)
- 10/07 - 10/14 (8)
- 10/14 - 10/21 (10)
- 10/28 - 11/04 (9)
- 11/04 - 11/11 (9)
- 11/11 - 11/18 (10)
- 11/18 - 11/25 (8)
- 11/25 - 12/02 (6)
- 12/02 - 12/09 (3)
- 12/09 - 12/16 (3)
- 12/30 - 01/06 (1)
- 01/06 - 01/13 (5)
Kunjungan
BORNEO MENULIS
0 komentar:
Posting Komentar