Kontemplasi : HASTAG (4)

Rabu, 28 November 2012

#Amor dan Portal

Anak-anak muda Samarinda memang luar biasa. Setelah dari pagi hingga sore hari mengikuti kegiatan belajar dan lainnya, malam harinya masih sempat mengikuti kegiatan ‘extra sekolah’ yaitu kebut-kebutan di jalanan. Olah raga malam itu biasanya dimulai kurang lebih pukul sepuluh ketika jalan raya sedang beranjang menuju sepi. Aktivitas kebut-kebutan ini bisa berakhir sekitar jam 2 – 3 dini hari apabila tidak ada reaksi dari satpol PP maupun polisi.

Melihat anak-anak muda beraksi bagai Lozenso, Pedrosa, Stoner dan Rossi itu terkadang saya bertanya dalam hati, bilang apa mereka pada orang tua saat hendak keluar rumah. Atau jangan-jangan anak-anak yang doyan kebut-kebutan itu adalah anak-anak yang tinggal di kos-kosan. Namun rasanya tidak karena beberapa waktu, anak tetangga saya yang masih kelas 2 SMP, patah tangannya gara-gara ikut kebut-kebutan di dini hari. Dan jika melihat motor-motor yang dipakai untuk menghabiskan bensin, kebanyakan adalah motor standar, motor rumahan yang tidak dimodifikasi untuk menambah kecepatan.

Saya menduga Satpol PP dan Polisi sudah pusing kepala menghadapi para raja jalanan di malam hari ini. Berkali-kali Satpol maupun Polisi melakukan operasi namun mereka tak juga kapok. Jika satu ruas jalan dijaga, mereka segera bisa mencari tempat lain. Bahkan terkadang mereka sengaja memanas-manasi Satpol PP maupun Polisi untuk mengejar mereka.

Nampaknya polisi dengan koordinasi dengan pemerintah daerah berniat menyelesaikan persoalan kebut-kebutan di jalan dengan cepat. Dan entah apa pertimbangannya jika kemudian beberapa sudetan jalan (tempat berputar) di ruas jalan tertentu kemudian dipasangi portal. Portal terbuat dari palang besi yang diberi roda untuk membuka dan menutupnya. Portal dilengkapi dengan gembok sehingga tak bisa didorong oleh mereka yang tidak berhak atau tak memegang kunci.

Karena pemasangan portal tidak disertai dengan peresmian dan pidato maka saya tak tahu sama sekali apa alasan yang mendasari keputusan untuk membuat portal tersebut. Apakah benar portal itu hanya untuk menghalangi agar anak-anak tidak kebut-kebutan lagi di jalanan yang sekarang di portal atau ada juga kepentingan lain yang berkaitan dengan manajemen lalu lintas di kota Samarinda.

Hanya saja menurut saya keputusan memasang portal adalah jenis keputusan ‘tiba masa tiba akal’ keputusan yang didorong oleh sebuah masalah yang dianggap berat dan dicarikan jalan keluar namun tanpa dipikirkan masak-masak. Pemasangan portal ditujukan untuk mengatasi satu persoalan jalanan yang dipakai kebut-kebutan tapi justru menimbulkan persoalan  dan pekerjaan baru. Pengendara yang lain tak lagi bisa memutar melalui jalan itu karena portal di gembok. Polisi bertambah pekerjaan menjadi tukang buka dan kunci gembok. Kalau polisi malas atau tak sempat membuka gembok, maka seharian jalan akan tertutup portal.

Saya sekurangnya melihat ada tiga portal sejenis yang dibuat di berbagai ruas jalan seputaran Samarinda. Meski terbuat dari besi namun terlihat ringkih dan benar saja ada salah satu portal yang kini tergeletak di divider jalan karena tak mampu menahan panjangnya besi penghalang. Alih-alih mengatasi persoalan, pemasangan portal justru menjadi sebuah pemborosan.

Memang di ruas jalan yang terportal itu kini anak-anak muda tak lagi berkerumun menyaksikan teman-temannya adu nyali, menikung sambil mengeber motornya saling berkejaran. Namun bukan berarti balap liar anak-anak motor itu telah usai. Masih banyak ruas jalan lain yang tidak diportal dan bisa dimanfaatkan sebagai sirkuit dadakan.

Jadi portal jalan bukanlah sebuah penyelesaian, ibarat obat hanya berfungsi untuk mengurangi rasa sakit sesaat. Sebagai sebuah kebijakan maka kebijakan ini memang cepat namun tidak akurat. Mungkin ada yang bertanya, lalu cara seperti apa yang tepat?. Saya juga tidak tahu dan bukan urusan saya untuk menjawab pertanyaan itu.

Pondok Wiraguna, 25 November 2012
@yustinus_esha

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini

 
BORNEO MENULIS © 2011 | Designed by RumahDijual, in collaboration with Online Casino, Uncharted 3 and MW3 Forum