Cit ‘Twit” Cuit
Perasaan takut akan sesuatu hal yang berlebihan disebut sebagai phobia. Disebut sebagai phobia karena bagi sebagian orang lain apa yang ditakutkan oleh seseorang itu bukanlah sebuah masalah besar yang sampai menganggu hidup, ketenangan atau kebahagiaan. Gejala yang sangat biasa bagi orang lain menjadi luar biasa bagi seseorang yang mengidap phobia, bahkan bisa-bisa menimbulkan histeria. Tak heran jika kemudian para pengidap phobia ini sepintas kelihatan seperti ‘lebay’.
Phobia mempunyai tingkatan dari sekedar phobia ringan yang hanya menimbulkan deg-deg-an sampai phobia berat yang membuat pengidapnya mogok. Contohnya salah satu figur dalam film serial The A Team yaitu Mister T yang menderita phobia takut ketinggian atau terbang. Mr. T yang berbadan gempal, besar dan sangar itu ternyata ‘cemen’ dalam urusan naik helicopter. Setiap kali harus berpindah dari satu tempat ke tempat lain secara cepat dengan menaiki pesawat, Mr. T mogok tak mau ikut. Maka agar bisa ikut dan tidak membuat kekacauan dalam pesawat, Mr. T selalu dibius terlebih dahulu sehingga tidak sadar ketika mengikuti sebuah penerbangan.
Dennis Bergkamp, salah satu legenda Arsenal dari Belanda juga mempunyai phobia yang sama. Setiap kali Arsenal harus bertanding ke luar dan tim pergi dengan naik pesawat. Dia akan berangkat lebih dahulu, lebih awal tinimbang rekan se-timnya dengan naik mobil. Jika masih memungkinkan sebuah daerah dijangkau dengan modus angkutan non penerbangan maka Bergkamp akan memilih moda angkutan itu meski sebenarnya naik pesawat jauh lebih nyaman dan cepat.
Sekarang ini ditenggarai banyak orang menderita ‘nomophobia’ yaitu ketakutan yang luar biasa akan kehilangan mobile phone. Ketakutan yang muncul akibat sebuah ketergantungan yang sangat tinggi terhadap perangkat telepone mobile yang kini sudah sangat pintar (smart phone). Akibatnya seseorang tak bisa lepas sedikitpun dari gadgetnya. Gadget selalu besertanya kemanapun dan dimanapun dia berada.
Layanan sosial media dalam bentuk instan messaging, chating (video chat), micro blog, sharring video-document dan lain sebagainya memungkinkan seseorang untuk terus menerus terkoneksi dengan orang lainnya melalui gadget yang dipegangnya selama ada jaringan internet. Kebisaan online terus menerus membuat dunia terasa hampa jika jaringan lenyap dan gadget hilang.
Gejala yang menunjukkan bahwa seseorang khawatir luar biasa akan kehilangan gadgetnya adalah membawa perangkat telepon mobile tidur dengannya. Dan begitu bangun saat tidak bisa menemukan gadget – yang mungkin tersembunyi di bawah bantal atau jatuh di kolong tempat tidur – akan heboh, mencari-cari bak orang kesurupan. Saking tidak mau terpisah dari gadgetnya, seorang ‘nomophobia’ bahkan membawa gadgetnya saat pergi ke WC dan kamar mandi. Dia tak ingin semua pesan atau informasi yang masuk terlewatkan.
Saat ini biasa seseorang mempunyai gadget ganda, memegang perangkat telepon lebih dari satu. Andai hal itu dilakukan untuk mempermudah komunikasi atau untuk mengkhususkan masing-masing gadget pada satu keperluan tertentu bukanlah sebuah masalah.
Namun kebiasaan memegang dua gadget bisa dianggap sebagai sebuah nomophobia apabila didasari oleh ketakutan akan kehilangan gadget, maka gadget ganda dimaksudkan sebagai sebuah cadangan, layaknya ban serep pada pemilik mobil, sehingga kalau bocor maka tak perlu mencari tukang tambal terlebih dahulu melainkan mengantinya dengan ban lain yang sudah dipersiapkan.
Ikatan yang berlebihan pada apapun tentu saja bukan sesuatu yang baik. Rasa cinta yang begitu dalam pada gadget sampai menjadi begitu takut kehilangan akan membuat seseorang justru mengalami gangguan komunikasi manusiawi dengan sesamanya. Ibaratnya seseorang lebih memilih ‘berasyik masyuk’ dengan perangkat telepon dibanding dengan sesamanya. Jadi mulailah berkaca dan bertanya adalah kita termasuk dalam kategori “nomophobia”, kalau iya, segeralah bertobat.
Pondok Wiraguna, 24 November 2012
@yustinus_esha
Orang boleh pandai setinggi langit, namun kalau tidak menulis maka akan hilang dalam masyarakat dan dari sejarah (Pram)
Pages
Label:
Kolom
Kontemplasi : HASTAG (1)
Borneo Menulis
Rabu, 28 November 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.
Cari Blog Ini
Sekolah dan Bengkel Menulis Naladwipa
Merupakan hasil kerjasama Naladwipa Institute, Komisi Kepemudaan Keuskupan Agung Samarinda dan Desantara Foundation. Kegiatan ini diikuti oleh anak-anak muda untuk mengasah wawasan, kepekaan dan ketajaman untuk melihat apa yang terjadi di kesekitarannya.
Menulis Adalah Panggilan Jiwa
Blog ini merupakan wahana bagi peserta sekolah menulis Naladwipa dan Komkep Kasri untuk mempublikasikan tulisannya. Namun tetap terbuka bagi siapapun yang hendak mengirimkan tulisan juga. Silahkan masukkan tulisan ke badan email dan kirim ke borneo.menulis@gmail.com
Tulisan akan ditata sedemikian rupa tanpa merubah isi dan subtansinya.
Tulisan akan ditata sedemikian rupa tanpa merubah isi dan subtansinya.
Popular Posts
-
Antara Antri IPAD dan Bensin Ketika masih duduk di bangku sekolah, libur kenaikan kelas adalah sebuah kegembiraan yang tidak terkira. Sebu...
-
Daun-daun masih basah, karena tadi sore hujan baru usai menyirami kampung yang berada di tepi sungai Kelian. Kini malam berganti terang pur...
-
Hujan rintik-rintik ditemani senja sedang merayap meraih malam di saat saya memasuki pintu gerbang desa Kutai Lama Kecamatan Anggana Kutai ...
-
Masihkan orang berpikir bahwa tato adalah penanda bagi mahkluk yang cenderung kriminal dan tindik (piercing) adalah peradaban massa silam?. ...
-
Berita merupakan produk aktivitas jurnalistik atas dasar informasi yang berdasar pada fakta. Jika sang jurnalis hadir atau berada dalam sebu...
-
Empat bulan lalu Ardi bersama keluarganya pindah rumah, ke tempat tinggal yang kini adalah miliknya sendiri. Bertahun-tahun Ardi, Esta istr...
-
Media memegang peran penting dalam dinamika sosio kultural di masyarakat. Di tengah iklim yang menindas, media bisa menjadi corong dari peng...
-
Resep apa yang digunakan oleh seseorang sehingga mampu melahirkan tulisan yang menawan. Sederhana saja, ramuan jitu dalam menulis hanya satu...
-
Istilah LSM sebenarnya contradictio in terminis atau korupsi makna. Sebagai sebuah institusi yang dinamai dengan Lembaga Swadaya Masyarakat...
-
Kemacetan tak lagi milik kota-kota metropolitan macam Jakarta, Bandung, Surabaya atau Medan. Pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor yang kin...
Ayo Menulis
Jika anda percaya bahwa kata-kata mampu menggerakkan perubahan maka mulailah menulis. Semua pantas ditulis dan perlu untuk dibagikan.
Daftar Link
Partisipan
Arsip Blog
- 06/26 - 07/03 (3)
- 07/03 - 07/10 (3)
- 07/10 - 07/17 (6)
- 07/17 - 07/24 (6)
- 07/24 - 07/31 (12)
- 07/31 - 08/07 (3)
- 08/14 - 08/21 (2)
- 08/28 - 09/04 (2)
- 09/04 - 09/11 (3)
- 10/02 - 10/09 (11)
- 09/02 - 09/09 (10)
- 09/09 - 09/16 (4)
- 09/16 - 09/23 (12)
- 09/23 - 09/30 (8)
- 09/30 - 10/07 (12)
- 10/07 - 10/14 (8)
- 10/14 - 10/21 (10)
- 10/28 - 11/04 (9)
- 11/04 - 11/11 (9)
- 11/11 - 11/18 (10)
- 11/18 - 11/25 (8)
- 11/25 - 12/02 (6)
- 12/02 - 12/09 (3)
- 12/09 - 12/16 (3)
- 12/30 - 01/06 (1)
- 01/06 - 01/13 (5)
Kunjungan
BORNEO MENULIS
0 komentar:
Posting Komentar