Sukses
Sukses yang pertama itu adalah
menjadi orang baik, orang yang patuh pada kebaikan. Ini kalimat yang tidak
secara sengaja saya dengar keluar dari mulut Mario Teguh pengasuh acara MTGW di
Metro TV. Saya sendiri bukan pengemar
acara ini, bukan karena tidak mau sukses tetapi masih banyak hal lain yang
menarik tinimbang berdiam di depan TV melihat Mario Teguh beraksi.
Mario Teguh juga sederet
motivator lainnya memompa semangat bagi para pemirsa atau hadirin yang datang
pada sessi-sessi motivasi untuk optimis dan sukses. Lepas dari berbagai sinisme
dari orang-orang yang tidak menyukai acara-acara semacam ini, saya merasa para
motivator ini menyumbangkan salah satu faktor penting dalam dinamika masyarakat
Indonesia. Di tengah berbagai pesimisme atas kondisi kehidupan dalam arti yang
luas, para motivator memompakan semangat optimis, semangat yang memandang masa
depan terbentang luas di hadapan.
Untuk menjadi sukses terkadang
kita memang perlu dorongan dari orang lain, orang yang kita cintai, orang yang
kita percayai dan orang yang kita teladani. Jalan menuju sukses pertama
dirumuskan dalam sebuah niat “Saya ingin menjadi ....”. Menjadi ini dan itu
sebagai tujuan, sehingga jalan menuju sukses adalah membangun titik-titik dari
keadaan kini kepada tujuan. Titik-titik itu merupakan serangkaian pencapaian
yang kemudian menjadi garis, garis menuju sukses.
Sukses sendiri mempunyai banyak
makna, saling berbeda antara satu orang dengan orang yang lainnya. Dengan
berdasar pada paradigma materialitas maka sukses adalah sukses finansial.
Seseorang dianggap atau menganggap diri sukses apabila mapan secara keuangan.
Puncaknya adalah mendapat pemasukan dari ‘Passive Income’, dengan demikian
semakin cepat pensiun dianggap semakin sukses. Makna pensiun bukan berarti
tidak bekerja, melainkan kerjanya tak lagi mengejar uang, karena uangnya sudah
cukup atau bertambah dengan sendirinya.
Tentu saja sukses model diatas
tidak bisa dicapai oleh banyak orang. Jenis sukses yang lebih umum diukur
melalui pencapaian terbaik dalam suatu bidang. Sukses yang ditandai dengan
menjadi juara atau mendapat penghargaan. Sukses seorang penyanyi apabila
mendapat penghargaan dalam anugerah musik terbaik, sukses seorang sutradara
adalah mendapat penghargaan dalam sebuah festival film, sukses seorang perenang
adalah mendapat kalungan medali dalam sebuah pertandingan.
Hanya saja untuk kita yang
mungkin tak bisa mencapai dua model sukses diatas, jangan terlalu khawatir,
sedih dan merasa gagal. Masih banyak sukses-sukses lain yang bisa dicapai dalam
hidup ini. Ibu-bapak saya yang telah membina keluarga lebih dari 40 tahun dan
ke tujuh anaknya tak ada satupun yang pernah dipenjara tentu saja bisa dianggap
sebagai suami-istri yang sukses. Sukses dalam membina hubungan antara laki-laki
dan perempuan dalam sebuah lembaga perkawinan.
Dalam hidup ini, saya yakin
setiap orang pasti mempunyai berbagai sukses, meski itu sukses-sukses kecil.
Namun rangkaian sukses-sukses kecil jika digabungkan, dihubungkan dalam sebuah
titik-titik perjalanan hidup niscaya akan jadi sukses besar. Apapun kesuksesan
itu, saya meyakini bahwa sukses yang sejati adalah kala hidup kita berarti
bukan hanya bagi diri kita sendiri melainkan juga bagi orang lain, bagi banyak
orang.
Magister saya di masa pendidikan
rohani mengatakan dan mengajarkan bahwa perjalanan hidup manusia adalah
perjalanan menuju kepenuhan sejati. Menjalankan tugas perkembangan dan
tanggungjawab kemanusian. Tugas perkembangan dan tanggungjawab kemanusiaan adalah
menjaga keutuhan ciptaan yaitu sesama manusia dan alam serta seisinya.
Banyak orang telah mengukir
sukses di dunia ini, beberapa bahkan tercatat dan dikenang dari generasi ke
generasi, menjadi sosok yang abadi karena terus dikenang oleh jaman. Namun jika
kita cermati perkembangan berbagai kondisi saat ini, dalam bentuk kejadian
bencana, kejahatan dan konflik-konflik lainnya, nyatalah bahwa sukses utama
belumlah dicapai, atau belum menjadi bentuk perhatian dari masyarakat banyak.
Masih terlalu banyak orang mengingkari tugas dan tanggungjawab kemanusiaannya,
masih banyak orang menjadi harimau dan serigala pada manusia lainnya.
Jika kembali kepada kata-kata
Mario Teguh diatas, maka masih banyak orang yang tidak berkembang menjadi
manusia baik, tidak patuh pada kebaikan. Dan ini kontras terhadap cita-cita
dari kebanyakan kita sewaktu kecil yaitu ingin menjadi orang yang berarti untuk
nusa dan bangsa.
Pondok Wiraguna, 4 November 2012
@yustinus_esha
0 komentar:
Posting Komentar