Amatan Acak : AKU dan NUSANTARA (70)

Sabtu, 03 November 2012


Sukses

Sukses yang pertama itu adalah menjadi orang baik, orang yang patuh pada kebaikan. Ini kalimat yang tidak secara sengaja saya dengar keluar dari mulut Mario Teguh pengasuh acara MTGW di Metro TV.  Saya sendiri bukan pengemar acara ini, bukan karena tidak mau sukses tetapi masih banyak hal lain yang menarik tinimbang berdiam di depan TV melihat Mario Teguh beraksi.

Mario Teguh juga sederet motivator lainnya memompa semangat bagi para pemirsa atau hadirin yang datang pada sessi-sessi motivasi untuk optimis dan sukses. Lepas dari berbagai sinisme dari orang-orang yang tidak menyukai acara-acara semacam ini, saya merasa para motivator ini menyumbangkan salah satu faktor penting dalam dinamika masyarakat Indonesia. Di tengah berbagai pesimisme atas kondisi kehidupan dalam arti yang luas, para motivator memompakan semangat optimis, semangat yang memandang masa depan terbentang luas di hadapan.

Untuk menjadi sukses terkadang kita memang perlu dorongan dari orang lain, orang yang kita cintai, orang yang kita percayai dan orang yang kita teladani. Jalan menuju sukses pertama dirumuskan dalam sebuah niat “Saya ingin menjadi ....”. Menjadi ini dan itu sebagai tujuan, sehingga jalan menuju sukses adalah membangun titik-titik dari keadaan kini kepada tujuan. Titik-titik itu merupakan serangkaian pencapaian yang kemudian menjadi garis, garis menuju sukses.

Sukses sendiri mempunyai banyak makna, saling berbeda antara satu orang dengan orang yang lainnya. Dengan berdasar pada paradigma materialitas maka sukses adalah sukses finansial. Seseorang dianggap atau menganggap diri sukses apabila mapan secara keuangan. Puncaknya adalah mendapat pemasukan dari ‘Passive Income’, dengan demikian semakin cepat pensiun dianggap semakin sukses. Makna pensiun bukan berarti tidak bekerja, melainkan kerjanya tak lagi mengejar uang, karena uangnya sudah cukup atau bertambah dengan sendirinya.

Tentu saja sukses model diatas tidak bisa dicapai oleh banyak orang. Jenis sukses yang lebih umum diukur melalui pencapaian terbaik dalam suatu bidang. Sukses yang ditandai dengan menjadi juara atau mendapat penghargaan. Sukses seorang penyanyi apabila mendapat penghargaan dalam anugerah musik terbaik, sukses seorang sutradara adalah mendapat penghargaan dalam sebuah festival film, sukses seorang perenang adalah mendapat kalungan medali dalam sebuah pertandingan.

Hanya saja untuk kita yang mungkin tak bisa mencapai dua model sukses diatas, jangan terlalu khawatir, sedih dan merasa gagal. Masih banyak sukses-sukses lain yang bisa dicapai dalam hidup ini. Ibu-bapak saya yang telah membina keluarga lebih dari 40 tahun dan ke tujuh anaknya tak ada satupun yang pernah dipenjara tentu saja bisa dianggap sebagai suami-istri yang sukses. Sukses dalam membina hubungan antara laki-laki dan perempuan dalam sebuah lembaga perkawinan.

Dalam hidup ini, saya yakin setiap orang pasti mempunyai berbagai sukses, meski itu sukses-sukses kecil. Namun rangkaian sukses-sukses kecil jika digabungkan, dihubungkan dalam sebuah titik-titik perjalanan hidup niscaya akan jadi sukses besar. Apapun kesuksesan itu, saya meyakini bahwa sukses yang sejati adalah kala hidup kita berarti bukan hanya bagi diri kita sendiri melainkan juga bagi orang lain, bagi banyak orang.

Magister saya di masa pendidikan rohani mengatakan dan mengajarkan bahwa perjalanan hidup manusia adalah perjalanan menuju kepenuhan sejati. Menjalankan tugas perkembangan dan tanggungjawab kemanusian. Tugas perkembangan dan tanggungjawab kemanusiaan adalah menjaga keutuhan ciptaan yaitu sesama manusia dan alam serta seisinya.

Banyak orang telah mengukir sukses di dunia ini, beberapa bahkan tercatat dan dikenang dari generasi ke generasi, menjadi sosok yang abadi karena terus dikenang oleh jaman. Namun jika kita cermati perkembangan berbagai kondisi saat ini, dalam bentuk kejadian bencana, kejahatan dan konflik-konflik lainnya, nyatalah bahwa sukses utama belumlah dicapai, atau belum menjadi bentuk perhatian dari masyarakat banyak. Masih terlalu banyak orang mengingkari tugas dan tanggungjawab kemanusiaannya, masih banyak orang menjadi harimau dan serigala pada manusia lainnya. 

Jika kembali kepada kata-kata Mario Teguh diatas, maka masih banyak orang yang tidak berkembang menjadi manusia baik, tidak patuh pada kebaikan. Dan ini kontras terhadap cita-cita dari kebanyakan kita sewaktu kecil yaitu ingin menjadi orang yang berarti untuk nusa dan bangsa.

Pondok Wiraguna, 4 November 2012
@yustinus_esha

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini

 
BORNEO MENULIS © 2011 | Designed by RumahDijual, in collaboration with Online Casino, Uncharted 3 and MW3 Forum