Amatan Acak : AKU dan NUSANTARA (41)

Kamis, 04 Oktober 2012

Hanya Tuhan Yang Belum Mereka Datangkan

Peralihan kekuasaan dari masa regim orde baru ke regim orde otonomi daerah melahirkan beberapa daerah yang dikenal ‘kaya’. Kabupaten Kutai Kartanegara menjadi The Rising Star, terlebih dengan gaya kepemimpinan bupati Syaukani HR yang dikenal royal dalam membagi-bagikan kekayaan daerahnya. Syaukani bukan hanya populer di Kutai Kartanegara dan Kalimantan Timur melainkan namanya juga berkibar ke seluruh pelosok Indonesia. Jika menilik dari perjalanan sejarah, Kutai Kartanegara sejak jaman kesultanan sudah merupakan daerah yang kaya raya. Tidak usah menenggok keseluruhan wilayahnya yang sangat luas, ambil contoh saja kawasan yang dikenal sebagai delta Mahakam.

Daerah yang kini menjadi wilayah Kecamatan Muara Jawa, Kecamatan Anggana dan Kecamatan Muara Badak. Kawasan ini terbentuk dari proses sedimentasi yang sudah berlangsung sejak 5000 tahun yang lampau. Kawasan Delta Mahakam adalah daerah yang berbentuk seperti kipas, merupakan daerah dataran berlumpur, rawa-rawa dengan banyak anak sungai membelah-belah daratannya. Daerah ini banyak ditumbuhi pohon Nipah-Nipah, Bakau dan Api-Api. Tak heran jika kemudian kawasan ini dikenal sebagai penghasil ikan dan udang. Kaum migran dari Bugis adalah pelopor pembukaan kawasan ini untuk pertambakan tradisional.

Selain kekayaan hayati yang berlimpah, kawasan ini juga mempunyai kekayaan non hayati yaitu minyak dan gas. Di Jaman pemerintahan Sultan Aji Sultan Muhammad Sulaiman diberikan konsesi pada JH Menten untuk kegiatan ekplorasi minyak. Konsesi adalah hak atas penguasaan tanah bagi modal partikelir di daerah penguasaan tidak langsung. Potensi migas itu kemudian dikelola oleh Shell yang mendapatkan konsesi dari JH Menten dan Royal Dutch. Kini potensi migas itu dikelola oleh Pertamina dengan sistem kontrak bagi hasil. Adapun kontraktornya antara lain Total FinaElf Indonesie, VICO,UNOCAL, Expans dll. Kini sebagian besar potensi migas diekploitasi oleh Total FinaElf Indonesie baik pada sumur-sumur di daratan maupun lepas pantai.

Potensi migas membuat kawasan ini menjadi kawasan strategis baik secara lokal, nasional maupun internasional. Sebab selain kekayaannya kawasan ini juga berada di dalam kawasan selat Makassar yang merupakan jalur pelayaran domestik maupun internasional yang ramai.Dari sejarahnya, kawasan ini juga merupakan cikal bakal dari kelahiran Kesultanan Kutai Kartanegara, yang dulunya berdiri di daerah Jaitan Layar dan kemudian Tepian Batu (Kutai Lama, Kecamatan Anggana). Karena faktor keamanan maka kemudian Kerajaan Kutai Kartanegara dipindah ke Pemarangan (Jembayan), hingga kemudian ke Tangga Arung (Tengarong) yang kini menjadi Ibu Kota Kabupaten Kutai

Kartanegara. Kutai Kartanegara sejak lahir hingga hari ini memang kaya, kaya karena bagi hasil dari ekploitasi sumberdaya alamnya. Adalah sebuah godaan bagi mereka-mereka yang kaya untuk menunjukkan kelebihannya dibandingkan dengan yang lainnya. Seolah ingin membuat yang lain mengatakan ‘wow’. Dan Kabupaten Kutai Kartanegara dimasa otonomi daerah memang kerap memaksa kita untuk mengatakan ‘wow’. Pulau Kumala, yang dulu dianggap sarang jin disulap menjadi kawasan hiburan dengan aneka fasilitas yang tak ada di tempat lainnya di bumi Kalimantan. Trilyunan rupiah diguyurkan untuk me ‘ make over’ pulau yang ada di tengah sungai Mahakam itu. Di sebelahnya terbentang megah (sebelum runtuh) jembatan Kartanegara yang gagah bak jembatan Golden Gate di San Fransisco. Ada juga planetarium dan seterusnya. Bahkan, suatu kali pemerintah Kutai Kartanegara ingin membangun bandara sendiri meski tidak direstui oleh pemerintah nasional.

Kekayaan nampaknya bisa membuat mereka merencanakan apa saja. Untuk meramaikan rangkaian upacara HUT Tenggarong, Pemerintah Kutai Kartanegara berniat mendatangkan kelompok musik cadas yang dulu pernah ternama yaitu SEPULTURA. Bagi para pengemar musik keras tentu saja ini kabar berita yang mengembirakan. Bukan saja bagi mereka yang ada di Kutai Kartanegara dan sekitarnya, melainkan juga bagi para pengemar SEPULTURA di seluruh Indonesia. Kenapa?. Ya karena yang mengundang adalah kabupaten kaya maka pertunjukkan ini akan dilaksanakan secara gratis. Haram hukumnya kalau pertunjukkan ini memunggut uang bayaran bagi penontonnya.

Dan bukan sekali dua kali, Kutai Kartanegara menyelenggarakan pertunjukkan besar yang pasti tiketnya mahal andai dipentaskan di Jakarta atau kota lainnya. Chris John dua kali manggung dalam pentas perebutan gelar kejuaraan di Kutai Kartanegara dalam sebuah pertandingan yang digratiskan untuk masyarakat. Ketika jaman Smack Down dulu, pernah juga diundang grup wrestling dari Jepang untuk melakukan pentas yang digratiskan bagi masyarakat. Itu hanya sebagian contoh, masih banyak contoh-contoh lain dimana Kutai Kartanegara mengundang tokoh, pembicara atau penampil nasional maupun internasional yang tentu saja mahal ongkosnya tapi hadirin tak perlu merogoh koceknya.

Bagi saya, ya apa mau dikata, toh itu karena mereka mampu. Hanya kerap kali saya merasa ada ironi-ironi tertentu terutama berkaitan dengan anak-anak. Kabupaten Kutai Kartanegara pernah menerima penghargaan karena Zona Bebas Pekerja Anak, dan kemudian juga memproklamirkan diri sebagai Kabupaten yang layak anak. Melihat apa-apa yang didatangkan saat acara besar atau peringatan hari besar, betapa kasihannya anak-anak karena pemerintah Kutai Kartanegara hampir tak terdengar mendatangkan sesuatu yang cocok untuk anak-anak. Belum pernah terdengar mereka mendatangkan kelompok Sirkus Oriental untuk menghibur anak-anak. Atau mengadakan pagelaran opera atau operet yang pas dan cocok untuk ditonton oleh anak-anak. Entahlah apa yang ada di benak orang-orang dewasa di Kutai Kartanegara yang kini punya kekuasaan atas kekayaan daerah itu.

Kekayaan yang hanya mereka gunakan untuk kepuasan dan hiburan mereka sendiri. Mungkin mereka-mereka ini di saat kanak-kanak kurang bahagia, maka ketika mereka berkuasa dan punya kuasa atas kekayaan, maka uang itu digunakan untuk segala sesuatu yang menghibur diri mereka sendiri, menyenangkan diri sendiri untuk menutup pengalaman tidak bahagia di masa kecilnya.

Selamat datang SEPULTURA, silahkan hibur orang-orang muda dan dewasa di Kutai Kartanegara, tapi jangan lupa sampaikan juga simpati dan keprihatinan untuk anak-anak disana yang tidak diperhatikan hiburannya oleh mereka-mereka yang lebih tua. Dan untuk anak-anak Kutai Kartanegara, berdoalah agar pemimpin kalian bisa mendatangkan Tuhan Yang Maha Kuasa ke Kota

Raja. Pondok Wiraguna, 3 Oktober 2012
@yustinus_esha

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini

 
BORNEO MENULIS © 2011 | Designed by RumahDijual, in collaboration with Online Casino, Uncharted 3 and MW3 Forum