MARZUKI ALAY

Senin, 01 Agustus 2011


Doktor Marketing Politic yang gemar melontarkan pernyataan kontroversial.

Dunia pemasaran memang penuh warna sebab disana bercokol para kreator yang melahirkan cara atau strategi baru untuk membuat produk yang akan mereka pasarkan menjadi dikenal. Sesuatu dikemas dengan tujuan untuk menarik mata, telinga dan hati konsumen agar kemudian jatuh cinta dan membelinya. Kita masih ingat ada seorang pemasar yang mengemparkan karena mengirimkan peti mati kecil ke berbagai media dan pengusaha besar. Pemasar itu tidak memakai cara konvensional dengan harapan cara yang dia pakai akan menjadi bahan perbincangan. Sehingga strategi pemasaran “mouth to mouth” yang dia yakini akan terjadi. Dan benar saja nama dan cara yang dipakai jadi perbincangan, tapi tidak semua mampu menerima cara yang dipilihnya sehingga sang pemasar akhirnya harus berurusan dengan polisi.

Marzuki Alie, mantan Sekjen Partai Demokrat yang kini adalah ketua DPR RI, dengan latar belakang keilmuan marketing politik ternyata juga gemar mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang bertujuan memancing perbincangan dalam masyarakat luas. Polemik rupanya dipandang sebagai cara “memasarkan diri” yang terbaik olehnya. Pada 26 Oktober 2009, dia menyatakan mendukung rencana SBY untuk menaikkan gaji para menteri. Sebuah dukungan yang dipandang tidak sensitif terhadap rakyat banyak yang pendapatan tidak pernah naik atau bahkan cenderung menurun dari waktu ke waktu. Marzuki Alie juga menjadi bahan kecaman dari hampir sebagian besar anggota DPR RI kala secara sepiak menghentikan Sidang Paripurna DPR RI soal rekomandasi terhadap pansus Century.

Marzuki Alie memang gemar berceloteh seenaknya. Salah satunya adalah ketika dia mengomentari bencana tsunami yang melanda Mentawai. Marzuki menyalahkan masyarakat karena mereka gemar tinggal di pinggiran pantai. Marzuki menasehati warga agar pindah ke daratan yang lebih tinggi. Dan ketika hampir semua alat kelengkapan DPR RI membatalkan kunjungan ke luar negeri sebagai bagian dari simpati dan empati para korban bencana, ternyata Marzuki Alie diam-diam tetap melanjutkan kunjungan ke Syria.

Soal pembangunan gedung DPR RI, Marzuki Alie juga banyak disorot karena kengototannya untuk terus melanjutkan pembangunannya dengan berbagai alasan. Dalam soal pembangunan gedung DPR RI, Marzuki sempat berseteru dengan Fadli Zon, Wakil Ketua Partai Gerindra. Belum juga reda soal ini, tiba-tiba saja Marzuki mempersoalkan badan PBB, yang dianggap sebagai LSM atas keberadaaannya di lingkungan gedung DPR RI.

Polah Marzuki tentu saja menjadi bahan perbincangan di berbagai media sosial terutama di twitter. Dan Marzuki mulai mempersoalkan account-account anonim di twitter. Salah satu yang bikin berang dirinya adalah account atas nama Benny_israel dan kemudian melaporkannya pada polisi. Dan seolah menemukan momentum “balas dendam” atas serangan publik pada rencana pembangunan gedung DPR RI, Marzuki balik menuduh adanya pengelembungan dana dalam rencana pembangunan gedung DPD di 33 propinsi.

Dan beberapa hari menjelang bulan puasa, tepatnya pada tanggal 29 Juli 2011 kembali Marzuki melontarkan pernyataan kontroversial. Intinya Marzuki mengatakan bahwa KPK tidak berprestasi, membiarkan dirinya digoda suap oleh karena itu sebaiknya dibubarkan saja. Himbauan untuk membubarkan KPK (atau lembaga lain) tentu saja bukan hal yang istimewa. Namun menjadi kurang elok apabila dilakukan oleh seorang yang memimpin lembaga tinggi negara, yang seharusnya mendukung upaya pemberantasan korupsi di negeri ini. Apalagi jika dia berasal dari partai yang berkuasa dan getol memproklamirkan diri sebagai yang terdepan dalam pemberantasan korupsi.

Seperti biasa Marzuki selalu berkilah, entah dengan mengatakan bahwa awak media tidak tahu konteks dalam mengutip ucapannya, atau kemudian dia juga menyalahkan para pengkritiknya. Kilah yang menunjukkan bahwa Marzuki tidak memahami dirinya sendiri. Bahwa kebebasan berpendapat di negeri ini dijamin, tetapi pendapat seseorang yang merupakan sumber berita (news maker) tentu tak bisa begitu saja disamakan dengan pendapat orang biasa. Dan Marzuki tidak menyadari kalau dia adalah pimpinan lembaga tertinggi negera dan juga elit dari sebuah partai yang kini tengah didera permasalahan korupsi.

Tafsir terhadap pernyataan Marzuki yang paling berat adalah Partai Demokrat melalui dirinya berupaya melemahkan KPK agar tidak berhasil membawa pulang Nazaruddin dan kemudian melakukan penyelidikan serta penyidikan atas dirinya. Patut diduga bahwa Nazaruddin mempunyai banyak informasi yang bakal membuat partai demokrat babak belur karena anggotanya bakal terseret masalah korupsi atau terbukti melakukan praktek politik yang tidak bersih. Dan terbukti Marzuki telah berkali-kali menyediakan diri menjadi bemper terdepan dalam upaya mengalihkan isu atau sorotan atas Partai Demokrat. Marzuki rela melakukan tindakan konyol hanya demi mengalihkan isu agar demokrat tidak terus menerus disorot, penghentian sidang paripurna pansus century tanpa konsultasi dengan pimpinan lainnya adalah salah satu contoh aksi konyolnya.

Kasus Nazaruddin memang membuat Partai Demokrat pontang-panting dan kesulitan untuk mencari jalan berkelit. Agar fokus serangan Nazaruddin ke Partai Demokrat menjadi berpendar maka perlu dicari jalan lain. Marzuki memakai teknik “pukul lebih dahulu sebelum tinju lawan mendarat”, maka KPK tentu saja sasaran yang empuk baginya. Toh, Nazaruddin lewat berita-berita yang dikirimkannya (yang tentu dibantah oleh partai demokrat) berkali-kali menyebut bahwa oknum KPK tidak bersih. Pertanyaannya kenapa Marzuki percaya pada kata-kata Nazaruddin tentang KPK, sementara sederet informasi lain menyangkut orang-orang demokrat tidak dipercayainya.

Sebagai doktor marketing politik, Marzuki tentu tahu bahwa cara yang dipakainya adalah model berkelit yang kuno dan ketinggalan jaman. Tak perlu belajar sampai tingkatan doktoral kalau hanya sekedar ingin bisa melontarkan bubarkan ini dan itu. Bahkan hanya bermodal rajin berkumpul di warung kopi tiap malam, niscaya cara ngeles-nya bakal lebih cerdas. Marzuki Alie… lebih baik ganti saja namamu menjadi Marzuki Alay.

Batu Lumpang, 1 Agustus 2011
Salam Alay
@yustinus_esha

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini

 
BORNEO MENULIS © 2011 | Designed by RumahDijual, in collaboration with Online Casino, Uncharted 3 and MW3 Forum