FEATURE : Memberi Roh Pada Berita

Rabu, 27 Juli 2011

Musuh dari koran yang mendasarkan oplah pada penjualan eceran adalah hujan seharian. Jika hujan terus menerus menguyur bisa dipastikan para loper enggan berhujan-hujanan untuk menjajakan koran. Koran yang tak terjual itu hanya akan jadi bungkus kacang goreng atau bumbu dapur di lapak-lapak pedagang pasar. Ya, umur berita di koran hanya 24 hari, setelah itu tak berguna lagi kecuali untuk para tukang kliping berita dan analis media. Saluran media yang begitu beragam dan sebagian mampu menghadirkan berita siaran langsung dan ditempat (real time and on the spot news) membuat persaingan pemberitaan menjadi begitu ketat.

Tebaran berita dimana-mana, sepotong-sepotong dan terkadang dihadirkan tanpa konteks atau background membuat konsumen media menjadi kurang terpuaskan. Ada kebutuhan untuk membaca berita yang lebih dalam (in depth) dan punya sentuhan kemanusiaan. Media bisa dikutuk sebagai pemicu kekerasan apabila terus menyajikan berita kerusuhan atau konflik antar komunitas tanpa konteks. Demikian juga bisa dianggap melanggengkan pelecehan seksual atau ketidakhormatan pada perempuan apabila memberitakan sekadar peristiwa kekerasan seksual belaka. Maka agar sebagian berita menjadi awet dan untuk memenangkan persaingan merebut konsumen, beberapa media mulai menambah berita-berita feature.

Batasan Feature
Feature adalah tulisan berita yang memanfaatkan materi straight/spot news dengan memberikan unsur atau sentuhan manusiawi dibalik peristiwa yang terjadi. Interpretasi diberikan kepada sebuah peristiwa dengan menempatkannya pada konteks atau perspektif tertentu. Dengan demikian feature merupakan artikel berita yang kreatif dan bersifat subyektif dengan memberi sentuhan emosional dengan menggunakan materi yang menarik meski tidak selalu penting. Selain menghibur, feature juga dimaksudkan untuk memberi informasi tentang sebuah kejadian, keadaan atau situasi yang berkaitan dengan aspek kehidupan manusia.

Berbeda dengan penulisan berita pada umumnya, butuh kreatifitas dari penulis untuk menghasilkan sebuah feature. Kreatifitas penulis terwujud dalam “menciptakan” cerita dari sebuah berita. Meski demikian kreatifitas penulis tetap terbatas dalam kerangka fakta, bahan yang ditulis bukanlah “cerita khayalan atau berita fiktif”.

Subyektifitas penulis feature dalam tulisannya tercermin dalam pola atau gaya penceritaan. Penulis menuturkan cerita berdasarkan emosi dan pikirannya sendiri. Tetapi tidak selalu subyektifitas dituturkan dalam bentuk “aku”, sebab hal ini bisa memancing penulis untuk menonjolkan dirinya sendiri dalam tulisan. Ada pedoman yang umumnya ditaati, jika kita bukan merupakan tokoh utama, jangan sebut atau tonjolkan diri dalam tulisan itu.

Informasi Yang Menghibur
Ada banyak kejadian yang dianggap tidak mempunyai nilai berita jika dilihat sepintas lalu. Hal yang nampaknya biasa saja karena kita sering temui dimana-mana. Anak penjual koran perempatan, pengemis di jalanan, orang gila yang berkeliaran, museum yang sepi pengunjung atau taman hiburan/kebun raya yang tak terawat.

Kejadian-kejadian yang biasa seperti diatas barangkali tidak menarik untuk para penulis berita biasa (straight/hard news). Tapi dibalik kejadian itu sebenarnya ada aspek kehidupan yang dibiarkan. Kondisi seperti ini ditangan para penulis feature akan mampu dirubah menjadi sebuah tulisan yang mampu mengelitik nurasi, hati dan perasaan manusia. Bahkan mungkin bisa menjadi sebuah pemicu untuk perubahan yang konstruktif.

Sampah, dalam pemberitaan sehari-hari selalu dikaitkan dengan perilaku jorok, tidak terangkut, dibuang sembarangan dan menumpuk pada hari-hari tertentu. Sampah adalah limbah yang membuat pusing para pemimpin kota, membuat kehidupan warga tidak nyaman dan menutupi saluran air sehingga menyebabkan air got meluap kala hujan deras. Tapi ditangan seorang penulis feature, sampah diceritakan sebagai penghasil uang untuk banyak orang. Dengan memberikan contoh para pemulung dan aktifitas daur ulang sederhana, mengajarkan tentang betapa sampah ternyata berharga. Apa yang diemohi, dianggap tidak berguna ternyata di tangan orang tertentu bisa menjadi berharga. Penulis feature menuturkan aktivitas “merubah sampah menjadi rupiah” dalam tulisannya.

Dengan memberi konteks dan perspektif yang lain tema tentang “sampah” mampu memberikan inspirasi, pendidikan tentang pengelolaan dan pengolahan sampah tanpa menakut-nakuti warga akan resiko yang ditimbulkan oleh sampah.

Dalam pemberitaan salah satu cara untuk meraih pembaca adalah menjaga ekslusifitas. Pokok persoalan boleh sama, tetapi apabila ditulis dalam bentuk feature maka eklusifitasnya akan terjaga. Karena feature akan memberikan sesuatu yang lebih dalam dari apa yang disampaikan oleh sebuah berita langsung. Dibalik sebuah peristiwa selalu ada cerita. Itulah yang ditangkap dalam sebuah tulisan feature. Tulisan feature akan memberi warna lain, informasi yang lebih mempunyai nilai kebaruan, menyegarkan, menghibur dan menyentuh indera pembacanya.

Batasan Waktu
Setiap media bersaing untuk memberitakan berita sebagai yang pertama dan utama. Ini membuat para jurnalisnya berjibaku layaknya pasukan perang. Bergerombol kesana kemari mirip kawanan domba mengejar pengembalanya (narasumber). Tapi usaha kerasnya itu kemungkinan besar hanya akan berumur 24 jam, setelah itu luruh dan menjadi tidak penting lagi. Koran dengan halaman berita straight news, keesokan harinya turun derajadnya menjadi tumpukkan keras yang hanya menyesaki ruangan.

Hal ini tidak berlaku untuk halaman koran yang berisi tulisan feature. Pembaca tidak perlu tergesa-gesa untuk membacanya karena takut ketinggalan berita. Feature bukan tulisan yang mudah “punah” dalam semalam. Feature bisa disimpan lebih dari 24 jam, bahkan berhari-hari sampai berminggu-minggu. Dalam hitungan berbulan-bulanpun feature masih relevan dan tetap up to date untuk dibaca. Jika kita seorang publisher, maka naskah feature bisa merupakan cadangan pengisi kolom berita. Dan kita tak takut untuk mencadangkannya karena tahu bahwa tulisan itu tak akan dimakan usia.

Menjadi penulis feature biasanya juga lebih nyaman dibandingkan penulis berita biasa. Sebab tidak dikejar oleh deadline. Berita biasa harus segera ditayangkan agar tidak basi, penundaan satu atau dua hari sama hampir sama besarnya dengan pembatalan publikasinya. Karena tekanan waktu yang tidak besar, maka penulis feature cukup leluasa untuk mengadakan riset, pengamatan atau observasi lapangan untuk melengkapi bahan sehingga tulisannya akan semakin bermutu. Dengan menulis feature seorang penulis akan mengasah kemampuan dan kreatifitasnya untuk “menceritakan” sebuah kejadian.

Karena sifatnya yang bukan sekedar informatif maka tekanan feature ada pada fakta-fakta penting, fakta yang merangsang emosi pembaca entah itu menghibur, memunculkan simpati, mendorong empati publik sehingga merasa senasib misalnya dengan para korban bencana dan lain-lain. Dengan warna seperti itu maka feature sering disebut dengan kisah human interest, kisah yang berwarna, berita yang bercerita atau mempunyai roh karena mampu menggerakkan.

Teknis Penulisan
Dibandingkan dengan menulis straight news, feature memang lebih sulit. Dalam menulis berita biasa kita tak perlu bersusah-susah menyusunnya. Urutannya sudah jelas mulai dari yang paling penting makin ke bawah makin tidak penting. Unsur berita atau rumusnya sudah jelas yaitu 5 W dan 1 H. Pembukaan berita (lead) biasanya juga dimulai dari orang atau terakhir ini mulai muncul kecenderungan mulai dari kesimpulan.

Dalam menulis feature, unsur berita yaitu 5 W dan 1 H tetap harus ada tetapi harus lebih dari sekedar itu. Feature selalu mempunyai unsur lain yaitu cerita di balik berita, selalu ada latar belakang dalam sebuah kejadian. Kisah di balik berita atau latar belakang di balik sebuah kejadian itulah yang penting untuk digali dan dirangkai kaitannya dengan kejadian yang nampak di permukaan.

Feature selalu dimulai dari penentuan angle yang tajam dan ketat. Layaknya seorang memotret melalui sebuah kamera, sudut mana yang akan kita ambil, belakang, depan, kanan, kiri, atas atau bawah. Fokuskan pada sesuatu yang paling menarik. Angle yang tajam akan membuat kita fokus pada bahan atau sumber mana yang harus digali, dilengkapi dan didalami. Menulis feature ibarat kita pergi ke sebuah pameran buku dan kita sudah tahu buku apa yang hendak kita beli.

Menulis berita sama dengan menyusun fakta-fakta, sementara menulis feature berarti menuturkan rangkaian fakta dalam konteks tertentu. Oleh sebab itu penulis feature dituntut untuk mengembangkan struktur dan alur kisah (plot) dengan lancar dan kontektual. Feature adalah kisah, maka perlu “tokoh” yang akan bercerita atau berkisah dalam cerita kita. Selain mempunyai warna, feature juga dituntut mempunyai irama. Kalimat ditulis dengan runtut, lancar, mengalir dan menarik dengan dibumbui peribahasa, anekdot, humor, metafora atau gaya bahasa lainnya.

Meski secara generik ada struktur pembuka, isi dan penutup, namun tetap saja ada keleluasaan bagi penulis untuk keluar dari struktur itu. Struktur disesuaikan dengan alur yang hendak dibangun. Alur kronologis dan kilas balik misalnya mungkin lebih mudah, namun kemungkinan besar kurang mempunyai daya kejut dan ruang kreatif untuk memainkan gaya tulisan menjadi tidak leluasa.

Penulis feature yang terampil sebenarnya banyak mengadopsi gaya penulisan fiksi (sastra) sehingga plot atau alurnya menjadi menarik. Ada alur yang sifatnya konvergen, dimana ada banyak kisah terpisah dan kemudian disatukan di akhir pada sebuah peristiwa yang punya kaitan atau pertalian sama. Atau alur divergen yang bermulai dari satu peristiwa kemudia menyebar menjadi berbagai kisah.

Terakhir sebuah tulisan feature apabila terlepas dari newspeg-nya (cantelan berita) atau disebut feature lepas, harus diberi konteks agar pembaca punya alasan untuk merasa perlu membacanya. Konteks bisa berkaitan dengan waktu, misalnya kisah seorang anak veteran yang menjadi tukang parkir dikaitkan dengan peringatan hari perjuangan nasional. Atau alasan soal daya tarik misalnya banyaknya aborsi di kalangan pelajar SMU beberapa bulan setelah usai liburan sekolah. Alasan yang lebih mudah tentu dikaitkan dengan kepentingan umum atau pelayanan publik, seperti soal korupsi, penegakan hukum, persediaan air bersih dan energi, kenaikan harga barang dan lain sebagainya.

Dan sama seperti tulisan lainnya, feature juga harus mempertahankan fokus, perlu ada batasan agar tulisan tidak lari kesana kemari, ngelantur tanpa arah. Meski menulis feature ibarat melukis di kanvas untuk menghidupkan imajinasi tapi tetap ada batasan atau pagar yang tak boleh dilanggar. Apa gunanya sebuah cerita yang menarik tapi membuat pembaca lelah karena tidak jelas ujung pangkalnya.

Macam-Macam Feature


Berikut ini beberapa jenis tulisan feature yang biasa di muat atau dipublikasikan melalui media massa :

Profil
Feature profil berisi kisah yang mengungkapkan sisi menarik dari seorang tokoh. Menarik karena kisahnya istimewa, dramatik, melalui berbagai macam liku-liku tapi tetap bertahan dan lain sebagainya. Seorang yang “istimewa” itu diceritakan dengan penuh warna. Maka profil tidak sekedar berisi daftar riwayat sukses dan tanggal-tanggal penting belaka. Dalam profil yang terutama diangkat adalah karakter, tingkah laku dan pemikirannya. Termasuk tanggapan dari orang-orang disekitarnya atau yang mengenalnya.

Untuk memperoleh informasi yang kaya tentu saja tokoh yang menjadi pokok tulisan harus diamati dengan seksama, kalau perlu diikuti kesehariannya. Wawancara yang mendalam perlu dilakukan agar memperoleh kutipan-kutipan kalimat langsung darinya yang mengambarkan siapa dia sesungguhnya. Untuk memperkaya tulisan, wawancara kepada orang yang dekat atau sahabat-sahabatnya juga perlu dilakukan. Kerap kali wawancara semacam ini akan melahirkan kejutan, seperti munculnya rahasia yang belum pernah diungkap, kisah-kisah lucu atau konyol dari subyek profil kita.

Tidak semua cerita yang didapat perlu untuk ditulis, barangkali ada yang mau menceritakan tapi meminta untuk tidak dituliskan. Hal itu tidak menjadi masalah, sebab informasi bukan semata untuk menjadi bahan tulisan tetapi menjadi sumber penting bagi kita untuk mengambarkan tokoh tersebut.
.

Sejarah - Memorabilia
Banyak peristiwa penting yang punya pengaruh pada masyarakat. Semua itu bisa ditulis kembali pada saat memperingatinya Namun feature sejarah bukan semata menuliskan tentang peringatan atas peristiwa tertentu saja. Kisah masa lalu sering pula dikaitkan dengan kejadian di saat ini. Peristiwa bencana sering dikaitkan dengan kejadian serupa di masa lalu.

Feature sejarah juga berisi pengambaran atau lukisan tempat-tempat bersejarah (landmark) entah berupa monumen, gedung dan lain sebagainya. Namun sejarah tidak selalu berkaitan dengan perjuangan melainkan juga sejarah penemuan, sejarah hiburan, film, pengobatan (medis), pola perumahan, kuliner, industri, agama, migrasi dan sebagainya.

Setiap daerah, organisasi, institusi atau lembaga pasti memiliki catatan menarik dalam perjalanan sejarahnya. Semua bisa menjadi tulisan yang menarik dengan cara mempelajari dokumen-dokumen tertulis serta mewawancarai saksi mata atau mereka yang terlibat di dalamnya.

Expedisi – Petualangan – Survival
Kisah perjalanan yang menantang seperti mendaki gunung, mengarungi samudera, memanjat tebing atau menyusuri sungai akan melahirkan lukisan pengalaman yang istimewa apabila dituliskan dalam bentuk feature. Disana ada kisah tentang perjuangan untuk mencapai sesuatu, bahkan perjuangan antara hidup dan mati. Kisah disini termasuk pengalaman seseorang selamat dari sebuah bencana besar, kecelakaan atau peristiwa lainnya.

Pada feature jenis ini kutipan dan deskripsi suasana adalah sangat penting. Cerita direkonstruksi dari pelau atau saksi mata. Dilengkapi dengan berbagai dokumen lain yang terkait. Feature jenis ini biasanya dimulai dari aksi atau momen yang paling menarik atau dramatis.
.
Seasonal - Musim
Yang dimaksud dengan musim tidak semata berkaitan dengan iklim. Musim disini dalam arti luas seperti musim buah, musim liburan, musim ujian, kelulusan sekolah, penerimaan murid baru dan lainnya. Termasuk juga hari-hari besar seperti lebaran atau natal. Karena ini merupakan peristiwa yang biasa atau terus berulang, maka tingkat kesulitan penulisan feature ini menjadi lebih tinggi.

Kesulitan menulis feature seasonal adalah mencari angle atau sudut pandang yang jarang dilihat oleh orang lain tetapi sekaligus tetap menarik. Feature jenis ini lebih menuntut penulis untuk terlibat langsung didalamnya agar bisa menangkap peristiwa atau kejadian yang unik dalam berbagai peristiwa tersebut.

Interpretatif (analisis berita)
Kajian atas pemberitaan yang telah lalu melahirkan jenis tulisan feature interpretatif. Lewat tulisan ini diberikan deskripsi dan penjelasan yang lebih detail dan komprehensif terhadap topik-topik yang telah diberitakan. Lewat feature interpretatif akan diberikan konteks baik institusional, programatik atau aksi, trend atau kecenderungan dan tujuan-tujuan dari aksi tertentu. Munculnya kelompok musik dalam bentuk band yang sekarang mengejala bisa diterangkan dengan trend di dunia, menguatnya kolektifitas, atau menurunnya figur yang kuat dalam bermusik dan lain sebagainya.

Kekerasan yang mengejala di mana-mana, bisa ditinjau dari sisi afiliasi organisasi, gagasan atau ide di balik kekerasan, tujuan dan perjuangan pelaku kekerasan serta alasan yang mendasari aksinya. Menulis feature berdasarkan berita jauh lebih mudah karena gagasannya telah tersedia. Kesulitannya justru mengungkap fakta-fakta di balik itu. Untuk aksi-aksi tertentu, narasumber tidak mudah untuk ditemukan dan juga tak mudah untuk diajak berbicara.

Tip dan Trik – Panduan
Perkembangan ilmu pengetahuan dan aplikasi sangatlah cepat. Tidak semua orang punya waktu dan kesempatan untuk mempelajari itu semua. Bayangkan hampir setiap hari muncul berbagai tipe gadget, kendaraan atau perabotan lainnya. Jenis pengetahuan lain seperti kuliner dalam bentuk resep juga muncul setiap saat.

Feature jenis ini secara praktis membeberkan tentang bagaimana melakukan sesuatu hal. Bagaimana kiat membeli peralatan elektronik, bagaimana menurunkan berat badan secara cepat, bagaimana memelihara tanaman tertentu atau bagaimana melakukan pembiakan silang. Pendek kata banyak sekali bidang yang bisa di tulis dengan model panduan atau kiat. Bidangnya tidak sekedar terbatas pada persoalan material belaka melainkan masuk ke wilayah psikologi dan emosional. Termasuk di dalam jenis ini adalah kiat menarik lawan jenis, membina hubungan yang hangat dalam perkawinan, memelihara anak dan lain sebagainya.

Banyak orang butuh tahu ini dan itu, namun mereka tak ingin dianggap bodoh, digurui dan dinasehati. Maka sekalipun nampak sederhana, feature jenis ini justru sulit penulisannya sebab penulis dituntut menjelaskan hal yang sulit menjadi mudah untuk siapa saja. Namun juga dituntut untuk rendah hati, membebaskan diri dari merasa pintar sendiri. Menunjukkan sesuatu dengan bahasa yang netral atau tidak menggurui merupakan satu kesulitan tersendiri. Feature jenis ini cocok ditulis oleh seseorang yang mempunyai latar belakang pengetahuan tertentu atau seseorang yang sangat mencintai atau mengemari bidang tertentu. Seseorang dengan jam terbang yang tinggi dalam dunia IT misalnya akan mampu membagikan kiat-kiatnya yang mungkin tidak dipunyai oleh kebanyakan ahli IT lainnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini

 
BORNEO MENULIS © 2011 | Designed by RumahDijual, in collaboration with Online Casino, Uncharted 3 and MW3 Forum