Amatan Acak : AKU dan NUSANTARA (83)

Minggu, 11 November 2012


Republik (Gertak) Sambal

Dalam setiap aksi demonstrasi, pemimpin demo atau korlap kala diwawancarai oleh media kerap menyatakan apabila tuntutan yang mereka sampaikan tidak ditanggapi oleh pihak yang dituntut maka mereka akan kembali melakukan aksi dengan jumlah massa yang lebih besar. Pernyataan seperti ini terus berulang dari satu demontrasi ke demontrasi lainnya yang mana jumlah massa ternyata tidak semakin besar. Akibatnya pernyataan seperti ini - yang mungkin saja sudah menjadi patron artinya meski tak dikatakan oleh korlap namun secara otomatis akan ditulis atau disampaikan oleh jurnalis dalam berita – dianggap sebagai gertak sambal oleh para pihak yang dituntut pendemo.

Entah darimana istilah gertak sambal itu muncul. Gertak adalah tindakan untuk menakut-nakuti, semacam ancaman akan melakukan sebuah laku tertentu dengan syarat tertentu. Anak-anak kecil misalnya jika sulit untuk dinasehati kerap di’gertak’ oleh orang yang lebih tua. Gertak yang disertai dengan gerakan tubuh tertentu, misalnya seperti ingin memukul, mencubit atau bahkan mencekik, akan membuat yang digertak sejenak mengkeret, tidak melakukan apa yang tadi dilakukan dan tidak diperkenankan.

Sementara sambal adalah sejenis bahan olahan yang berasa pedas karena mengandung unsur utama cabe. Gertak dan sambal yang kemudian menjadi istilah gertak sambal adalah upaya untuk menakut-nakuti. Persoalan yang ditakut-takuti itu takut beneran atau tidak itu nggak penting. Dalam banyak kasus gertak sambal adalah senjata terakhir yang harus dilakukan oleh seorang atau kelompok agar tetap kelihatan ada dan punya pengaruh serta rencana ke depan.

Namanya juga gertak sambal, meski bombastis dan terkesan garang tetap saja bersifat sementara layaknya pedasnya sambal yang meski membuat mulut terasa terbakar toh lama-lama juga hilang. Efek sambal sepedas apapun paling juga membuat perut mules dan mencret-mencret. Hanya saja kalau terus menerus bisa juga membuat badan lemes, kena usus buntu dan kemudian dioperasi.

Saling gertak biasa ditemui dalam kehidupan terutama politik dalam arti luas. Setiap kelompok selalu mempunyai visi dan misi sendiri yang terus diperjuangkan. Sesuatu yang kemudian kerap bertabrakan dengan kepentingan kelompok lain dan juga kepentingan umum. Atas nama kepentingan umum dan moralitas bangsa, ada kelompok yang bertindak ‘baik’ namun berada di luar koridor hukum sehingga meresahkan masyarakat umum. Berkali-kali kelompok ini diperingatkan namun tetap saja bebal bahkan balik mengancam dengan gertak sambal kepada siapapun yang mencoba menghalang-halangi mereka.

Pemerintah dalam berhadapan dengan kelompok yang kerap melontarkan gertak sambal juga berlaku serupa. Ancaman pemerintah untuk membubarkan, memproses kekerasan yang mereka lakukan, tindakan main hakim di depan publik juga tak lebih dari gertak sambal. Gertak sambal yang bertemu gertak sambal akhirnya hanya melahirkan senyum kecut di wajah masyarakat.

Soal sambal, saat ini banyak yang serius dengan urusan ini. Banyak sekali rumah makan mencantumkan kata sambal. Seperti Ikan Bakar Sambal Amat, Sambal Desa, Ayam Sambal Yogya dan yang lebih ektrim sambal yang amat pedas diasosikan dengan mercon karena sensasi serasa meledak di mulut. Akhirnya ada rumah makan Bebek Mercon, Oseng Mercon dan Tahu Mercon yang bikin mulut ber-hush-hush. Nda percaya coba saja Tahu “Hush-Hush Hu Tahu”.

Saya yakin masyarakat pasti cape menghadapi aneka macam gertak sambal. Gertak sambal pada pembalak liar, gertak sambal pada koruptor, gertak sambal pada KKN, gertak sambal untuk memberantas kemiskinan, gertak sambal untuk mengatasi macet dan banjir. Gertak sambal yang dirangkai dalam sebuah rencana yang kerap diberi label “Rancangan Aksi Nasional” dan lain sebagainya.
Bagi banyak orang makanan mungkin terasa hambar jika tak disertai sambal. Orang Minahasa kerap bilang tanpa ‘rica’ makanan susah masuk ‘gergantang’. Tapi kalau sedikit-sedikit main gertak sambal apa kita gak takut dan khawatir kalau negeri ini tak lebih dari sekedar restoran yang memasang plang nama “Republik (gertak) Sambal”.

Pondok Wiraguna, 12 November 2012
@yustinus_esha

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini

 
BORNEO MENULIS © 2011 | Designed by RumahDijual, in collaboration with Online Casino, Uncharted 3 and MW3 Forum