SETAN KKN
Cerita tentang setan banyak
saya dengar waktu kecil. Ada bermacam-macam setan, ada yang menakut-nakuti dan
menganggu namun ada yang bisa diajak
berkongsi oleh manusia. Salah satunya yang bisa diajak bekerja sama adalah
Tuyul. Konon Tuyul bentuknya seperti anak kecil, gundul dan tidak pakai baju.
Orang yang ingin kaya dengan mudah, biasanya memelihara Tuyul yang digambarkan
bisa mencuri uang di rumah orang lain tanpa ketahuan. Kisah di masa kecil dulu,
konon pemelihara Tuyul bisa ditandai dari adanya kamar di rumah itu yang
jendelanya tak pernah dibuka.
Ketika hari mulai gelap karena
matahari mulai tenggelam plus belum ada listrik, kami anak-anak biasanya
dilarang keluar. Sebab pada jam itu setan-setan bergentayangan. Ada yang
namanya Lampor yaitu setan yang suka ‘menculik’
anak-anak dan kemudian menaruh diatas dahan pohon besar dan tinggi. Ada juga
setan yang sering membuat orang tersesat atau salah jalan, merasa berjalan ke
tujuan yang hendak dicapai ternyata berakhir di kuburan atau puncak bukit.
Maka waktu itu kalau berjalan
malam saya dan teman-teman selalu waspada melihat kanan kiri, memasang mata dan
telinga terhadap segala macam bunyi-bunyian serta penampakan-penampakan di
depan mata. Kalo di kejauhan ada nyala seperti obor berjalan, maka kami akan
bilang ada hantu Oncor. Kalau ada bunyi seperti lemparan kerikil dari atas maka
kami akan bilang ada hantu Krutuk, kalau ada bunyi jatuh yang keras dan kemudian
mengelinding maka kami akan berlalu cepat dan tak mencari apa yang jatuh. Sebab
jangan-janga itu adalah hantu yang nampaknya seperti kelapa namun bisa
meringgis seperti mulut manusia yang penuh gigi.
Namun meski diliputi oleh
cerita-cerita seputar hantu dan kabar tentang berbagai macam hantu yang
gentanyangan seperti Pocong dan Wewe, sekalipun saya belum pernah melihat
hantu. Lebih sering saya dan kawan-kawan merasa melihat hantu atau tanda-tanda
adanya hantu disekitar kami. Kalau diperhatikan sungguh-sungguh apa yang sering
kami anggap hantu adalah lambaian daun pisang kering, atau pelepah daun kelapa
yang patah dan melambai-lambai tertiup angin. Kalau hantu Oncor, barangkali
memang ada orang berjalan di jauh sana dan membawa obor untuk penerangan.
Setan, Hantu, Tuyul, Jin dan
Iblis atau apapun sebutannya memang kerap diceritakan, dikisahkan, namun
sedikit sekali yang melihatnya. Karenanya menjadi mudah bagi kita untuk
membawa-mbawa setan dan segala macam variannya pada segala urusan tanpa takut
ada komplain dari mereka. Setan sering
kita pakai sebagai umpatan, untuk mengatakan sesuatu yang keterlaluan. “Dasar
setan atau kelakuan setan” begitu kala kita mengumpat atas kelakuan orang
tertentu yang menjengkelkan atau membuat kita marah.
Setan memang kerap kita pinjam
untuk mengambarkan bahwa kelakuan seseorang tertentu itu terjadi bukan karena
keinginan sendiri melainkan karena pengaruh setan. Tak ada orang tua yang
memperkosa anak perempuannya kalau tak kerasukan setan, begitu kerap kali
banyak orang bilang. Padahal kelakuan itu tak ada hubungannya dengan setan. Kelakuan
seseorang adalah buruk tentu saja karena orang itu sendiri bukan karena setan.
Kalau benar setan yang
bertanggungjawab atas segala macam kekacauan, kasus yang membuat misalnya para
pelayan masyarakat kemudian justru mengkorupsi uang masyarakat, maka sebenarnya
tak sulit-sulit amat untuk memberantas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Kita tak
perlu membentuk KPK dan satgas percepatan pemberantas korupsi, melainkan
membentuk badan atau satuan dinas untuk menangkap setan alias brigade
ghostbuster.
Bukankan di banyak televisi dulu
kerap ditayangkan acara yang menunjukkan kaum yang disebut ‘paranormal’ mampu
menangkap setan, hantu dan saudara-saudara lainnya. Kenapa bukan mereka ini
saja yang diserahi tugas untuk memberantas KKN. Toh, biasanya setan kalau
ditanya oleh paranormal akan menjawab dengan jujur tentang apa yang
dilakukannya kepada manusia.
Tapi saya yakin yang namanya
KKN itu tak ada hubungannya dengan setan. Kalau kemudian pelakunya kerap kita
gambarkan perilakunya mirip setan, saya juga ragu apa memang begitu. Bagi saya
para pelaku KKN jelas-jelas lebih ‘setan’ daripada setan itu sendiri. Kelakuan para pelaku KKN ibaratnya dalah
kelakuan koalisi setan dari berbagai aliran sehingga meski sudah terang
benderang tanda dan gejalanya namun ternyata tak bisa ditangkap, tak tersentuh
oleh hukum bahkan mereka menjadi hukum itu sendiri.
Pondok Wiraguna, 9 November
2012
@yustinus_esha
0 komentar:
Posting Komentar